Posts tagged pernikahan

Tips mengatasi hubungan yang tidak direstui

http://athrunzara.files.wordpress.com/2009/05/broken-heart.jpgMemiliki kekasih yang Anda harapkan menjadi pendamping hidup Anda atau seseorang yang Anda harapkan akan menjadi teman Anda menghabiskan sisa hidup Anda, memang merupakan hal yang sangat indah. Namun manusia hanya ditakdirkan untuk merencakan, Alloh-lah yang menentukan segalanya, termasuk mulusnya hubungan Anda dan pasangan.Bagaimana bila ternyata orang tua Anda atau orang tua kekasih Anda tidak menyetujuinya? Mungkin Anda seakan-akan tengah berhadapan tembok besar yang kokoh dan mustahil untuk diruntuhkan.

Berikut ini adalah Tips Mengatasi Hubungan Yang Tidak Disetujui:

1. Cari Penyebabnya. Sebelum Anda melangkah lebih jauh, ada baiknya berusaha untuk memahami apa sebenarnya penyebab orang tua Anda tidak menyetujui hubungan Anda dan tidak menyukai pacar Anda yang sangat Anda sayangi tersebut, mungkin karena fisiknya, sikapnya, pergaulannya, pekerjaannya, atau keyakinananya atau bahkan kekayaannya.

2. Coba Berkompromi dan Jangan Menutup Hati. Langkah selanjutnya adalah upaya Anda untuk menjembatani perbedaan atau kekurangan yang ada tersebut –tentu saja sejauh Anda mampu. Misalnya apakah pacara Anda bisa memperbaiki cara bergaulnya, berusaha mencari peluang kerja yang lebih baik atau memperbaiki penampilan fisiknya. Sebaliknya, Anda juga jangan menutup hati dan gelap mata menganggap pacar Anda adalah yang terbaik bagi Anda. Cinta memang membutakan, namun cinta kadang juga memiliki expiry date ada saatnya –cinta sesaat yang menggebu bisa luntur oleh waktu pula. Gunakan acuan ini untuk membuka hati Anda bahwa pacar Anda bukan harga mati bagi hidup Anda dan sebaliknya orangtua Anda (mungkin) memiliki pertimbangan realistis yang terbaik untuk masa depan Anda.

3. Gunakan Second Opinion. Ada baiknya Anda mengurangi konflik langsung dengan kedua orang tua Anda dengan mencoba meminta ‘bantuan’ dari orang-orang terdekat mereka seperti kakek, nenek, saudara terdekat atau rekan-rekan orang tua Anda. Sampaikan pada mereka bahwa Anda sangat menyayangi pacar Anda. Minta tolonglah pada mereka untuk melakukan pendekatan kepada orang tua Anda. Mereka –para kolega- akan menjadi second opinion bagi orang tua Anda untuk mengambil keputusan melarang atau mengijunkan hubungan Anda.

4. Bersabar. Setelah usaha yang telah Anda lakukan, selalu saja mentah dan nihil hasinya, maka ada masanya Anda memang harus bersabar, menunggu hati ayah-ibu Anda luluh terhadap kegigihan hubungan Anda. Beberapa mekanisme yang dapat ditempuh dalam rangka mencairkan hati orang tua misalnya adalah pacar Anda -tanpa mengenal lelah hati- tetap membantu dan terus menyayangi Anda di kala Anda tengah mengalami kesulitan, pacar Anda tetap menghormati ayah-ibu Anda meski apapun perlakuan yang ia terima, atau orang tuanya yang senantiasa mencoba menjalin tali silaturahmi dengan orang tua Anda.

Comments (58) »

Tips sederhana membuat pacaran semakin mesra

https://i0.wp.com/1.bp.blogspot.com/_nAcEZJJ-Jl4/SmGoJN3ltsI/AAAAAAAABIM/RE3v-PS_XEc/s400/Girls+Generation.JPGDekat selalu dengan orang yang Anda sayangi merupakan salah satu hal terindah dalam hidup Anda. Jadi, buat apa pacaran kalau tidak bisa membuat Anda lebih happy dan secure?

Berikut ini adalah Tips membuat pacaran Anda agar semakin mesra:

1. Berhenti Membandingkan si dia dengan mantan pacar atau cowok/cewek lainnya.

2. Tetap bergaul dengan teman-teman Anda kapan ada kesempatan -tentunya tidak pada saat malam minggu atau waktu-waktu spesial Anda berdua.

3. Lakaukan hal-hal romantis -jalan berdua di pantai, candle light dinner, mengirim pujian lewat email/sms atau mengirimkan MMS photo Anda ke ponselnya ketika sedang keluar kota.

4. Dengerin lagu kesengangan Anda berdua. Karena beberapa penelitian menyebutkan bahwa lagu bisa mengembalikan memori Anda ke masa dimana lagu tersebut pertama Anda dengarkan

5. Saat sedang ilfeel dengannya, ingat lagi mengapa Anda menerima ketika pertama kali menerimanya.

6. Jangan membesarkan masala sepele, agar Anda berdua tidak kehabisan ‘energi’.

7. Saling (mudah) memaafkan, tidak peduli siapa yang salah.

8. Curiga dengan sikap si dia? Tanya saja langsung, jangan terlalu sibuk untuk membuat analisa sendiri, disamping capek juga belum tentu benar.

9. Tidak perlu membalas kesalahannya, kalau memang tidak bisa ditoleransi lagi, ada baiknya Anda berterus terang untuk mengakhiri hubungan dengannya.

10. Kalau Anda sudah merasa hubungan dengan si dia tidak lagi menyenangkan lagi, buatlah suatu resolusi break dalam waktu tertentu untuk saling berinterospeksi, misalnya 2 minggu – 1 bulan tidak bertemu, tidak saling telepon dan tidak saling SMS. Karena setelah masa break selesai, hubungan Anda menjadi kembali fresh.

Comments (4) »

Sedikit tentang cinta…

“When two people love each other, nothing is more imperative and delightful than giving.” Guy de Maupassant

http://sehatmusehatku.files.wordpress.com/2009/05/married-couple.jpgCinta berpijak pada perasaan sekaligus akal sehat — Miskonsepsi pertama yang ditentang Bowman adalah manusia jatuh cinta dengan menggunakan perasaan belaka. Betul, kita jatuh cinta dengan hati. Tapi agar tidak menimbulkan kekacauan di kemudian hari, kita diharapkan untuk juga menggunakan akal sehat. Bohong besar kalau kita bisa jatuh cinta dengan begitu saja tanpa bisa mengelak. Yang sesungguhnya terjadi, proses jatuh cinta dipengaruhi tradisi, kebiasaan, standar, gagasan, dan ideal kelompok dari mana kita berasal. Bohong besar pula kalau kita merasa boleh berbuat apa saja saat jatuh cinta, dan tidak bisa dimintai pertanggungan jawab bila perbuatan-perbuatan impulsif itu berakibat buruk suatu ketika nanti. Kehilangan perspektif bukanlah pertanda kita jatuh cinta, melainkan sinyal kebodohan.

Cinta membutuhkan proses — Bowman juga menolak anggapan cinta bisa berasal dari pandangan pertama. “Cinta itu tumbuh dan berkembang dan merupakan emosi yang kompleks,” katanya. Untuk tumbuh dan berkembang, cinta membutuhkan waktu. Jadi memang tidak mungkin kita mencintai seseorang yang tidak ketahuan asal-usulnya dengan begitu saja. Cinta tidak pernah menyerang tiba-tiba, tidak juga jatuh dari langit. Cinta datang hanya ketika dua individu telah berhasil melakukan orientasi ulang terhadap hidup dan memutuskan untuk memilih sebagai titik fokus baru. Yang mungkin terjadi dalam fenomena “cinta pada pandangan pertama” adalah pasangan terserang perasaan saling tertarik yang sangat kuat-bahkan sampai tergila-gila. Kemudian perasaan kompulsif itu berkembang jadi cinta tanpa menempuh masa jeda. Dalam kasus “cinta pada pandangan pertama”, banyak orang tidak benar-benar mencintai pasangannya, melainkan jatuh cinta pada konsep cinta itu sendiri. Sebaliknya dengan orang yang benar-benar mencinta. Mereka mencintai pasangan sebagai persolinatas yang utuh.

Cinta tidak menguasai dan mengalah, tapi berbagi* — Bukan cinta namanya bila kita berkehendak mengontrol pasangan. Juga bukan cinta bila kita bersedia mengalah demi kepuasan kekasih. Orang yang mencinta tidak menganggap kekasih sebagai atasan atau bawahan, tapi sebagai pasangan untuk berbagi, juga untuk mengidentifikasi diri. Bila kita berkeinginan menguasai kekasih (membatasi pergaulannya, melarangnya beraktivitas positif, mengatur seleranya berbusana) atau melulu mengalah (tidak protes bila kekasih berbuat buruk, tidak keberatan dinomorsekiankan), berarti kita belum siap memberi dan menerima cinta. Baca entri selengkapnya »

Leave a comment »

Agar Cinta Bersemi Indah..

http://adityasetyawan.files.wordpress.com/2009/04/keluarga.jpgMenerima pendamping kita apa adanya dengan tidak berharap terlalu banyak, merupakan bekal untuk mencapai kemesraan dalam rumah tangga dan kebahagiaan di akhirat.

Sebagai hamba yang dianugerahi fitrah, kita memang perlu menyeimbangkan harapan. Tak salah kita berdoa memohon suami yang sempurna, tetapi pada saat yang sama kita juga harus melapangkan dada untuk menerima kekurangan. Kita boleh memancangkan harapan, tapi kita juga perlu bertanya apa yang sudah kita persiapkan agar layak mendampingi pasangan idaman.

Ini bukan berarti kita tidak boleh mempunyai keinginan untuk memperbaiki kehidupan kita, rumah tangga kita, serta pasangan kita. Akan tetapi, semakin besar harapan kita dalam pernikahan semakin sulit kita mencapai kebahagiaan dan kemesraan. Sebaliknya, semakin tinggi komitmen pernikahan kita (marital commitment) akan semakin lebar jalan yang terbentang untuk memperoleh kebahagian dan kepuasan.

Apa bedanya harapan dan komitmen? Apa pula pengaruhnya terhadap keutuhan rumah tangga kita? Harapan terhadap perkawinan menunjukkan apa yang ingin kita dapatkan dalam perkawinan. Bila kita memiliki harapan perkawinan yang sangat besar, sulit bagi kita untuk menerima pasangan apa adanya. Kita akan selalu melihat dia penuh kekurangan. Jika kita menikah karena terpesona oleh kecantikannya, kita akan segera kehilangan kemesraan sehingga tidak bisa berlemah lembut begitu istri kita sudah tidak memikat lagi. Betapa cepat dan berlalu dan betapa besar nestapa yang harus ditanggung.

Sementara itu, komitmen perkawinan lebih menunjukkan rumah tangga seperti apa yang ingin kita bangun. Kerelaan untuk menerima kekurangan, termasuk mengikhlaskan hati menerima kekurangannya membuat kita lebih mudah mensyukuri perkawinan. Baca entri selengkapnya »

Comments (3) »